Website merupakan salah satu layanan yang paling populer di internet.
Website merupakan sebuah layanan yang menampilkan informasi baik berupa
teks, grafis, suara dan lain-lain. Untuk mengakses/membuka sebuah
halaman website kita harus menggunakan aplikasi yang disebut dengan web
browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome dan
lain sebagainya.
Jenis – jenis website berdasarkan bagaimana perubahan isinya pada awalnya bisa dibedakan menjadi dua yaitu :
- Website Statis
- Website Dinamis
Website Statis
Website statis adalah website yang isinya
cenderung tetap dan jarang berubah. Namun saat ini website statis akan
sangat jarang kita temui kecuali website tersebut merupakan website yang
masih dalam tahap pembuatan atau merupakan hasil karya mereka yang
sedang belajar membuat website.
Website statis dibangun hanya dengan menggunakan bahasa standar
seperti HTML yaitu yang bersifat client side. Website statis dibangun
tanpa menggunakan database. Jadi untuk merubah isi/tampilan website
statis harus dilakukan dengan cara merubah skrip/kode HTML website
tersebut secara langsung. Jadi, artinya website statis bisa saja
berubah-ubah isinya namun harus dilakukan dengan cara manual, cenderung
tidak terstruktur dan tidak efisien.
Website Dinamis
Website dinamis merupakan kebalikan dari website statis. Isi website
dinamis dapat berubah-ubah sesuai dengan isi database serta konfigurasi
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Website yang ada di internet saat
ini sebagian besar sudah merupakan website dinamis.
Website dinamis biasanya menggunakan database untuk menyimpan
informasi yang akan ditampilkan. Jadi ketika halaman website perlu
dirubah, ditambah atau pun dikurangi, bisa dilakukan dengan cara
mengakses database yang digunakan, tidak perlu mengubah skrip/kode HTML
website tersebut.
Website dinamis biasanya tidak hanya menggunakan HTML dan bahasa
client side lainnya, namun juga menggunakan bahasa pemrograman server
side seperti PHP, ASP dan lain-lain. Bahasa pemrograman server side ini
akan digunakan untuk mengakses database yang berisi informasi yang akan
ditampilkan di website. Bahasa pemrograman seperti PHP itu juga akan
membuat website memiliki kemampuan yang lebih handal sehingga website
menjadi semakin dinamis.
Seberapa dinamis sebuah website tentu berbeda antara satu website
dengan website lainnya. Ada website dinamis dimana yang bisa berubah
secara dinamis hanyalah bagian isinya saja, seperti fasilitas berita,
artikel dan lain-lain. Ada juga website dinamis yang mampu merubah
tampilan desain dengan mudah. Bahkan ada website dinamis dimana kita
bisa menambahkan tools/aplikasi tertentu atau yang sering disebut
plugin.
Website yang sangat dinamis seperti diatas tersebut biasanya dibangun
menggunakan CMS (Content Management System) seperti WordPress, Joomla,
dan lain-lain.
Salah satu ciri lain yang membedakan website statis dan website
dinamis yaitu adanya aplikasi back-end. Pada website statis umumnya
hanya tersedia front-end yaitu tampilan yang diakses oleh pengunjung
website. Sedangkan pada website dinamis selain front-end akan tersedia
juga halaman back-end yang hanya bisa diakses oleh administrator yaitu
orang yang memiliki user dan password.
Halaman back-end ini akan digunakan mengelola isi website dinamis
tersebut, seperti menambah berita/artikel, menambahkan foto, dan
lain-lain. Sehingga pada halaman front-end yang diakses oleh pengunjung
akan berubah secara otomatis sesuai dengan data yang diisi oleh
administrator melalui back-end.